Hujan menemani malam kelabunya. Dingin yang menusuk-nusuk semakin ingin membuatnya berteriak-teriak menangis. Menangisi rindu yang kini memasung hatinya. Rindu yang kini mematahkan sayap cintanya. "Ah, rindu. Mengapa harus tertuju pada dia yang telah memiliki rindu yang lain?" tanyanya yang kini mulai berderai air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar