Siang yang terik tak lantas membuat kami harus mundur. Dengan pakaian bersayap juga batik merah keunguan berlaga didepan beratus pasang mata. Ada rasa puas dan sedikit kecewa yang bergolak dalam hati. Itulah jerih payah kami selama sepekan ini dan berhasil mentertawakannya saat itu juga. Kubilang bahagia itu sederhana. Ia tak butuh intan, berlian juga permata. Ia hanya butuh kebersamaan, tawa, canda dan saling memahami. Lihat, itu sangat sederhana, bahkan lebih sederhana dari meneguk segelas air. Itu yang aku dapat dari mereka yang hampir sepekan ini terus berada dalam lingkaran waktuku. Tawa itu telah menjadi tali pengikat permanen untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar