Senja itu rumahnya masih lengang. Ia baru saja merapikan istananya lalu menanti pangerannya tiba. "Assalamualaikum," terdengar suara mulai memasuki rumah yang langsung disambut dengan senyum hangat. Diciumnya tangan laki-laki itu dan membalas dengan mengecup keningnya. Ah, betapa bahagianya ia dengan laki-laki yang dipanggilnya abi. Seperti seminggu yang lalu, ia selalu menyajikan teh hangat kesukaan suaminya dan bercengkrama menikmati indah pernikahan yang baru sepekan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar