Aku selalu menatap layar itu. Menunggu kedipan tanda pesan darimu. Ya, menunggu dan menunggu. Itulah yang aku lakukan setiap hari, setiap waktu. Kamu ingat pertama kali kita kenal? Kita berbincang tanpa haluan yang jelas. Hingga suatu hari, perbincangan kita menjadi sebuah kebiasaan. Ya, dan itulah yang selalu aku tunggu, namun tampaknya kau tak pernah sepertiku.
Ya, merindukanmu yang jauh disana. Merindukan setiap tanda senyuman yang akan kau berikan. Hingga malam itu, entah mengapa kau membentakku, lantas pergi begitu saja. kau ingat, aku pernah mengucapkan kata itu, kata yang katamu pikirkan saja dulu. Aku sudah memikirkannya dan aku yakin, namun tetap saja kau berlalu menjauh dariku. Tak ada lagi kedip pesan meski aku selalu menunggunya. Tak ada lagi tanda senyum di setiap perbincangan kita.
Apa kisah itu kini telah menguap dalam ingatanmu? Atau kau memang sengaja menguburnya dalam-dalam agar kau tak mengingatnya lagi? Tidak, aku hanya berharap kau menjadi sahabat terbaikku, bukan seseorang yang aku bicarakan dulu. Ya, aku rasa itu cukup. Bahkan itu pun tak akan membuatmu kembali, karena kini, telah ada dia yang akan selalu mendapat kedip pesan itu, yang akan mendapat tanda senyum itu darimu.
Lantas aku hanya tersenyum dan berdoa, "Semoga Kau Bahagia".
Ya, merindukanmu yang jauh disana. Merindukan setiap tanda senyuman yang akan kau berikan. Hingga malam itu, entah mengapa kau membentakku, lantas pergi begitu saja. kau ingat, aku pernah mengucapkan kata itu, kata yang katamu pikirkan saja dulu. Aku sudah memikirkannya dan aku yakin, namun tetap saja kau berlalu menjauh dariku. Tak ada lagi kedip pesan meski aku selalu menunggunya. Tak ada lagi tanda senyum di setiap perbincangan kita.
Apa kisah itu kini telah menguap dalam ingatanmu? Atau kau memang sengaja menguburnya dalam-dalam agar kau tak mengingatnya lagi? Tidak, aku hanya berharap kau menjadi sahabat terbaikku, bukan seseorang yang aku bicarakan dulu. Ya, aku rasa itu cukup. Bahkan itu pun tak akan membuatmu kembali, karena kini, telah ada dia yang akan selalu mendapat kedip pesan itu, yang akan mendapat tanda senyum itu darimu.
Lantas aku hanya tersenyum dan berdoa, "Semoga Kau Bahagia".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar