5 tahun yang lalu aku mengenalmu. mengenalmu sebagai orang lain. mengenalmu sebatas seorang adik kelas kepada kakak kelas. tak ada hubungan lebih yang melewati itu. itulah yang kurasa telah kujalani dulu, saat aku mengenalmu.
bukan. bukan siapa-siapa. tapi sejak saat itu kau telah berubah menjadi sesuatu untukku. kau tak pernah tahu? karena mungkin kau tak merasakan apa yang aku rasakan saat itu.
diawali dengan sebuah perkenalan biasa. perjalanan hari-hari yang tanpa aku sengaja aku rangkai. hingga saat aku menjadikanmu sesuatu untukku. bukan orang yang kukenal sebagai orang lain, tapi orang yang kini telah menyatu dalam aliran darahku. setiap waktu itu selalu kurangkai dengan rapi. kusimpan semuanya dengan baik ditempat tak terjangkau. tak pernah sekalipun kunodai semuanya. ya, semuanya. mungkin tak kau rasakan, tapi itulah kenyataannya.
selalu kuhitung setiap detik yang kulewati. berharap tak ada satu detik pun yang aku lewatkan tanpamu. bahkan ketika aku mulai merasakan hal lain yang terjadi dihatiku. namun tetap mencoba membuat semuanya masuk diakal. tak perlu hati yang berperan karena aku bukanlah siapa-siapa. cukup raga ini yang menjalani dan aku cukup mengerti. walaupun kau tidak. setidaknya aku melakukannya dengan cukup baik hingga kau pun tak pernah menyadarinya.
hati-hati yang selalu menghimpunmu. bukankah itu yang selalu mengecilkan arti diriku? selalu kutenggelamkan diriku agar aku tak perlu melihat semuanya. tapi tetap saja, aku selalu kecil untuk hidupmu. sampai saat ini pun, aku memang selalu kecil. kau hadir disaat yang tepat. memang itu yang aku butuhkan. kaulah yang melakukannya. mungkin karena kau memang milik smeua orang, semua orang yang membutuhkanmu dan yang kau butuhkan.
3 tahun yang lalu, aku kembali datang padamu setelah aku meninggalkanmu ditempat kenangan itu, kenangan bersamamu. aku datang membawa hati yang masih sama dengan dulu, tapi kau? mengingat saat bersamaku pun sepertinya telah mengabur dalam ingatanmu. miris!! menyayat rasa yang selama ini selalu kujaga, selalu kupertahankan. tapi aku bisa menerima. mungkin memang hanya sebesar itulah arti diriku. aku tak akan menuntut apapun karena kau tak pernah memiliki hak untuk itu. aku terima!
pagi itu, kulihat senyum cerahmu, kutemukan kembali kebahagiaan itu setelah 3 tahun aku tak menjumpainya. hatiku tersenyum, hatiku bahagia. karena sejak saat itulah, hidupmu akan menjadi abgian dari hidupku juga. jarak memang bukan satu-satunya yang menghambat. segalanya bisa terjadi begitu saja. memang hanya dunia maya yang menjadi perhubung kita. aku disini dan kamu disana. kita terpaut jalanan yang jauh.
senyum itu tak luntur meski kemacetan terkadang membuat waktu semakin mempersulit. kebahagiaan itu yang selalu aku tunggu. saat dimana kutemukan senyum itu ada di depan mataku. semua terasa berlalu begitu cepat. aku yang tetap menikmati kebahagiaan ini. aku yang tetap menikmati setiap senyumanmu. aku yang selalu menanti kehadiranmu. tak pernah tahu, bidadari mana lagi yang menikmati semua itu tanpa kau ketahui. aku lupa, bukan hanya aku yang ada dalam hidupmu. bukan hanya aku yang memberimu senyuman. bukan hanya aku yang selalu bersamamu. bukan hanya aku dan aku lupa semua itu.
10 bulan bersamamu, aku hanya menghancurkan hidupmu.
10 bulan bersamamu, aku hanya memberi kebahagiaan semu.
10 bulan bersamamu, aku hanya menoreh luka pada hatimu.
ya, 10 bulan.
aku pergi bukan untuk membuang semuanya. aku pergi bukan untuk melupakan semuanya. aku pergi bukan untuk mengganti semuanya. aku pergi karena aku ingin kita lebih baik bukan hanya aku, tapi kita - aku dan kamu- . 10 bulan bersamamu memang menyenangkan, tapi aku lupa satu hal, kita taka akan selamanya berada disini. suatu saat kita harus beranjak ke tempat kita pulang nanti.
bukan. bukan siapa-siapa. tapi sejak saat itu kau telah berubah menjadi sesuatu untukku. kau tak pernah tahu? karena mungkin kau tak merasakan apa yang aku rasakan saat itu.
diawali dengan sebuah perkenalan biasa. perjalanan hari-hari yang tanpa aku sengaja aku rangkai. hingga saat aku menjadikanmu sesuatu untukku. bukan orang yang kukenal sebagai orang lain, tapi orang yang kini telah menyatu dalam aliran darahku. setiap waktu itu selalu kurangkai dengan rapi. kusimpan semuanya dengan baik ditempat tak terjangkau. tak pernah sekalipun kunodai semuanya. ya, semuanya. mungkin tak kau rasakan, tapi itulah kenyataannya.
selalu kuhitung setiap detik yang kulewati. berharap tak ada satu detik pun yang aku lewatkan tanpamu. bahkan ketika aku mulai merasakan hal lain yang terjadi dihatiku. namun tetap mencoba membuat semuanya masuk diakal. tak perlu hati yang berperan karena aku bukanlah siapa-siapa. cukup raga ini yang menjalani dan aku cukup mengerti. walaupun kau tidak. setidaknya aku melakukannya dengan cukup baik hingga kau pun tak pernah menyadarinya.
hati-hati yang selalu menghimpunmu. bukankah itu yang selalu mengecilkan arti diriku? selalu kutenggelamkan diriku agar aku tak perlu melihat semuanya. tapi tetap saja, aku selalu kecil untuk hidupmu. sampai saat ini pun, aku memang selalu kecil. kau hadir disaat yang tepat. memang itu yang aku butuhkan. kaulah yang melakukannya. mungkin karena kau memang milik smeua orang, semua orang yang membutuhkanmu dan yang kau butuhkan.
3 tahun yang lalu, aku kembali datang padamu setelah aku meninggalkanmu ditempat kenangan itu, kenangan bersamamu. aku datang membawa hati yang masih sama dengan dulu, tapi kau? mengingat saat bersamaku pun sepertinya telah mengabur dalam ingatanmu. miris!! menyayat rasa yang selama ini selalu kujaga, selalu kupertahankan. tapi aku bisa menerima. mungkin memang hanya sebesar itulah arti diriku. aku tak akan menuntut apapun karena kau tak pernah memiliki hak untuk itu. aku terima!
pagi itu, kulihat senyum cerahmu, kutemukan kembali kebahagiaan itu setelah 3 tahun aku tak menjumpainya. hatiku tersenyum, hatiku bahagia. karena sejak saat itulah, hidupmu akan menjadi abgian dari hidupku juga. jarak memang bukan satu-satunya yang menghambat. segalanya bisa terjadi begitu saja. memang hanya dunia maya yang menjadi perhubung kita. aku disini dan kamu disana. kita terpaut jalanan yang jauh.
senyum itu tak luntur meski kemacetan terkadang membuat waktu semakin mempersulit. kebahagiaan itu yang selalu aku tunggu. saat dimana kutemukan senyum itu ada di depan mataku. semua terasa berlalu begitu cepat. aku yang tetap menikmati kebahagiaan ini. aku yang tetap menikmati setiap senyumanmu. aku yang selalu menanti kehadiranmu. tak pernah tahu, bidadari mana lagi yang menikmati semua itu tanpa kau ketahui. aku lupa, bukan hanya aku yang ada dalam hidupmu. bukan hanya aku yang memberimu senyuman. bukan hanya aku yang selalu bersamamu. bukan hanya aku dan aku lupa semua itu.
10 bulan bersamamu, aku hanya menghancurkan hidupmu.
10 bulan bersamamu, aku hanya memberi kebahagiaan semu.
10 bulan bersamamu, aku hanya menoreh luka pada hatimu.
ya, 10 bulan.
aku pergi bukan untuk membuang semuanya. aku pergi bukan untuk melupakan semuanya. aku pergi bukan untuk mengganti semuanya. aku pergi karena aku ingin kita lebih baik bukan hanya aku, tapi kita - aku dan kamu- . 10 bulan bersamamu memang menyenangkan, tapi aku lupa satu hal, kita taka akan selamanya berada disini. suatu saat kita harus beranjak ke tempat kita pulang nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar