Selamat Datang :)

Menulis ya? Hmm..
Menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Kamu bisa menulis apapun tanpa batas. Menulis merupakan cara kamu berbicara dengan dirimu sendiri. Dengan menulis, kamu akan mengetahui kondisimu saat itu.
Selamat menulis :)

Kamis, 29 November 2012

Antologiku Ke 7

Akhirnyaaa...buku Love, Live & Music sudah ready teman-teman...
semoga bisa jadi karya yang indah untuk semuanya..
Thanks for all contributors..:D
Judul Buku: Love, Life and Music (Kisah Inspiratif Tentang Arti Musik Bagi Kehidupan)
Penulis: SastraMoeda & friends.
Yogyakarta: Penerbit Lilin 2012
Tebal: viii + 118 hlm, 14 x 21 cm.
ISBN:978‐602‐97511‐6‐1
Harga buku: Rp.35.000,-
Sms pemesanan: 08 99 70 23 304

Buku ini menceritakan tentang arti musik bagi kehidupan. Ada berbagai cerita menarik dan inspiratif yang dibawakan dengan berbagai macam karakter yang berbeda-beda.

Nah, salah satu cerpenku ada di dalam buku ini. Menceritakan tentang kegiatan bermusik yang ada di kampusku. Suka dukanya ada lah di dalam cerita itu. SIAPA KITA?
Penasaran...penasaran? :D
Temukan jawabannya di dalam buku ini :)

Kontributor:
Nur Laila Safitri
Sandza
Alphonse
Esa Pelangi Senja
Lisarah Rimateli
Syefri Anidar
Ayuni Adesty
Boneka Lilin/ Zamiatul Laely
Murni Oktarina
Vinny Erika Putri
Arin Aqilla
Wiji Wahyuni
Mustika Jatiasih
Ken Hanggara /Erlangga
Ma’arifa Akasyah
Santi Nurmayanti
Dini Andriani / Dini Anne
Achmad A. Arifin
Vita Ayu Kusuma Dewi/ Rescue Iffah
Ayu Listiyaningrum
Suprapti 
Kanugrahan Akbar
Black Swan
Ullan Pralihanta
Chinglai Li
Dasrizal
Ahmad Saadillah
Rere Z.
Farida Choirunnisa
Ibnu M. Freed
Bondan Al-Bakasiy
Melody Skylova
Lamia Putri Damayanti
Dewi Hastarini
Nia Halverson

Minggu, 25 November 2012

Cerita Bumi Kepada Langit

Wahai langit,
bolehkah aku bercerita?
Cerita tentang kerinduanku,
rindu yang semakin menguasai hatiku.
Yang membuatku terus berlari tanpa henti,
mengabaikan derasnya air langitmu.
Tahukah kamu, wahai langit?
Cinta ini semakin merekah.
Membuatku selalu tersungkur di sepertiga batas fajar.
Merapalkan kata cinta yang tiada habisnya.
Menyerahkan segenap jiwa dan raga.
Hei, ini bukan gombalan, wahai langit,
ini sungguh rasa cintaku...
...kepada-Nya...

Jumat, 23 November 2012

Jiwa Bersemangat

Ya, bahkan waktu pun tak akan berani berpaling darinya
Hentakan semangat yang selalu berkobar dalam jiwa
Orang yang tak kenal menyerah
Hanya rintihan-rintihan kecil yang selalu diabaikan
Ada mimpi disetiap langkahnya, ada harap di setiap doanya
Nyanyian senja yang selalu membimbingnya
Antarkan dia pada setiap harap dan citanya



didedikasikan untuk sahabatku,yhohana.

Cinta dan Coklat


       Senja itu, ia tengah duduk di pinggiran danau dekat rumahnya. Matanya sedang asyik menikmati pemandangan yang tak mungkin ia ciptakan dengan tangannya sendiri. Sapuan angin lembut kemudian saling menyerbu parasnya yang halus, lalu ia menikmatinya bersama waktu yang mulai berjalan perlahan.
         Ketika sedang asyik-asyiknya menikmati setiap momen itu, tiba-tiba saja seseorang duduk di sampingnya. Hening. Perlahan ia menoleh kesampingnya. Oh dia, katanya dalam hati. Lalu kembali meneruskan momen yang tadi sempat terhenti. Mereka masih terduduk dalam diam, sampai detik berikutnya, seseorang itu memulainya.
 "Ra, menurutmu cinta itu apa?" katanya sembari menatapku.
"Hmm... cinta ya," kata yang ditatap.
       Lalu ia mengeluarkan dua batang coklat dari dalam tasnya kemudian menyerahkannya. Keduanya larut dalam nikmatnya coklat yang kini telah melumer dimulutnya. Cukup lama, hingga coklat itu hampir mereka lahap habis.
  "Menurutku, cinta itu seperti coklat. Ia manis, menyenangkan, menenangkan, walau terkadang coklat itu akan terasa pahit dan tak enak untuk dinikmati. Tapi itu akan terasa oleh seseorang yang memakannya dan mencoba untuk menikmati tiap bagiannya. Lain lagi dengan seseorang yang enggan untuk mencobanya,"
        Yang di sampingnya hanya mengangguk-angguk sambil terus melahap coklat ditangannya hingga habis."Yah habis," katanya."Nah, satu hal yang sering dilupakan sebagian orang, suatu saat coklat itu akan habis, entah kapan waktunya. Begitu juga dengan cinta. Ia menikmatinya, lalu ketika sudah 'habis' ia akan mencari yang baru lagi. Begitu seterusnya. Lain lagi dengan cinta kepada Yang Maha Cinta, tak akan ada habisnya bila kita tahu cara mendapatkan dan menikmatinya," katanya mengakhiri.
        Seseorang di sampingnya lalu tersenyum sambil mengangguk. "Iya, aku sudah mengerti,"Senyum itu memudar seiring dengan tenggelamnya senja yang harus memisahkan mereka.

Hanya Saja...

"Hemm..."
       Nafas terbuang untuk kesekian kalinya. Matanya hanya terus menatap ke sana-kemari, entah mencari apa. Ada sesuatu yang mengejutkan ketika tanpa sadar ia mengusap pelan kursi kayu yang tengah di dudukinya. Kenangan yang menarik. Saat seseorang duduk bersamanya, membuatnya tertawa atau diam kebingungan.
       Masih ingat cerita tentang es krim strawbery dan es krim mint? Atau cerita tentang rumah tanpa pintu dan jendela? Maaf, mungkin aku terlalu terburu-buru tapi aku memang menyukai ceritamu, apa pun itu. Atau cerita tentang kau yang duduk di jendela kamarmu sambil melihat bintang-bintang? Atau tentang burung kertas itu, kau ingat?
       Aku selalu menyukai ceritamu dan selalu ingin kembali mendengarnya darimu. Hanya saja itu terlalu sulit untukmu. Katamu, itu bukan cerita yang menarik atau kau akan bilang itu hal biasa. Berulang kali kau akan mengatakan hal itu bila aku bertanya "mengapa tidak?" Lalu aku hanya akan diam, menuruti maumu. Hanya saja tak semudah itu untukku bisa mengganggap itu hal yang biasa dan melupakannya.

Kelinci Pink

      Bocah itu selalu ditemui tengah terduduk di depan jendela. Entah menatap apa tapi pasti menyenangkan untuknya. Suatu hari, bocah itu kembali duduk di depan jendela yang terkena lelehan air hujan yang mengguyur sejak pagi tadi. Perlahan, jarinya mulai mendekati jendela, menyeretnya berkali-kali hingga akhirnya menghasilkan gambar, dia dan Emak, perempuan yang selalu mendengarkan ceritanya.
       Seperti hari itu, saat hujan telah berhenti, dia melihat sesuatu di luar jendela. Besar sekali, juga panjang, warna-warni.
"Maak..." teriaknya sambil berlari menghampiri ibunya yang sedang duduk, lalu menarik tangannya dan kembali ke jendela tadi.
"Mak, itu apa ya? Bagus, warna-warni," kata bocah perempuan itu sambil menunjuk.
"Itu namanya pelangi, nak. Nah, pelangi datangnya sehabis hujan," kata ibunya.
       Bocah itu diam, dia menatap sesuatu bernama pelangi itu. Cukup lama, hingga akhirnya,
"mak, Nisa mau bikin rumah di sana, ah. Nisa mau main sama kelinci-kelinci di sana. Mereka lucu-lucu, mak. Nisa sukanya kelinci warna pink. Boleh ya, mak, Nisa ke sana?" mata bulat itu menatap antusias kepada ibunya.
"Iya, nak,  boleh," katanya tersenyum.
Lalu bocah itu melompat dari pangkuan ibunya sembari berlari lompat-lompatan.
"Asyiiik...Nisa mau ketemu kelinci pink. Asyiik...asyiik!!!"
     

Lagi-Lagi Aku Baik-Baik Saja

       Mengapa begitu sulit? Padahal dengan mudahnya aku mencampakkan perasaan pada yang lain. Tahu, rasanya seperti memungut pecahan kaca yang lalu kamu genggam. Membiarkan cairan merah itu mengalir, tapi kamu tetap tersenyum sambil berkata,
"Aku baik-baik saja kok."
Lantas seperti tak pernah terjadi apa-apa, padahal kentara sekali air itu masih mengalir dari sudut matanya.
       Ah, lagi-lagi seperti itu. Lagi-lagi membohongi kenyataan. Sampai kapan? Sampai cairan merah itu habis tak tersisa, baru menyadari itu sudah terjadi dan tak mungkin terulang lagi?
       Ah, lagi-lagi mengabaikan waktu. Lagi-lagi hidup di waktu yang sama dan tetap menggenggam pecahan itu sambil berkata,
"Aku baik-baik saja kok."

Bagian Momen Terbaik

Karya-karya ini asli buatan tangan anak Unpas PGSD 3C. Ini bukan sekadar iseng-isengan tapi merupakan salah satu bentuk Ujian Tengah Semester mata kuliah Seni Rupa. Gambarnya bagus-bagus ya :) Sayangnya, ini di poto pas belum dikumpulkan semua, jadi kurang lengkap deh.
Selalu berkarya 3C, SEMANGAT ^O^9