Selamat Datang :)

Menulis ya? Hmm..
Menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Kamu bisa menulis apapun tanpa batas. Menulis merupakan cara kamu berbicara dengan dirimu sendiri. Dengan menulis, kamu akan mengetahui kondisimu saat itu.
Selamat menulis :)

Sabtu, 25 Agustus 2012

Chibi

Ia tampak senyum-senyum di depan cermin.
"Sempurna," katanya.
Kemudian ia menuruni anak tangga sembari bernyanyi-nyanyi. Sedang asyik-asyiknya tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya.
"Mau manggung dimana dek?" kata suara itu sembari menahan tawa.
Ia bingung, lantas melihat orang itu sedang sedang memperhatikan baju overall pinknya juga rambut yang ia uraikan dengan poni memenuhi keningnya.
"Apaan sih?" katanya.
"Itu kamu, sudah mirip -- kata-kata terputus -- chibi..chibi..chibi. Ahahahahaha," Tawa itu memenuhi ruangan.
Yang digoda malah cemberut.
"Aish abang jahat. Masa disamain sama cherrybell sih," katanya sambil berlari pergi.

Hanya

Aku tak lagi berani menyapanya. Menatapnya pun tidak, kecuali yang selalu kulakukan, menatapnya dari jauh. Ya, memastikan kamu baik-baik saja dan masih tetap dengan senyum yang itu. Hm cukup begitu saja, ya, hanya itu.

Berkali-kali kamu membuatku tersenyum meski pada akhirnya aku akan mulai tersiksa kembali dengan bayang-bayangmu. Sekian lama kamu memenuhi pikiranku, juga berjalan-jalan dalam setiap mimpiku. Itu begitu menyiksaku, meski bukan sepenuhnya salahmu tapi tetap saja kamu telah membuatku jatuh cinta, mungkin kamu tidak.

Tidak, aku tidak minta apa-apa darimu, aku hanya ingin lupa. Lupa mengapa selalu memperhatikanmu. Lupa mengapa selalu memikirkanmu dan lupa kalau aku jatuh cinta padamu, pada semua senyummu, pada apa pun yang kamu lakukan, juga cerita-ceritamu.

Pergi

Mungkin sudah terlalu lama aku mengagumimu, di sini, dari jauh. Kamu bahkan telah membiarkanku jatuh hati kepadamu dan kamu menjauh sembari mengangkat tangan, "bukan aku," katamu. Padahal kentara sekali kamu membuat aku tak bisa berhenti memikirkanmu, memutar ulang semua senyumanmu, juga rintihan menyakitkan untuk bisa bertemu denganmu.

Hei, kamu harus bertanggung jawab. Tapi baiklah, aku mengerti, kamu tak bisa melakukan hal itu, karena dia. ya, paras cantik yang selalu membuat sebagian hatiku terkoyak dan kamu tahu? itu sungguh menyakitkan. Sekarang, aku memilih untuk pergi. Pergi dari kenangan bersamamu. Pelan-pelan, melepas semua tentangmu dan tak lagi menjumpaimu.

Ya, aku harus benar-benar pergi...