Aku tak lagi berani menyapanya. Menatapnya pun tidak, kecuali yang selalu kulakukan, menatapnya dari jauh. Ya, memastikan kamu baik-baik saja dan masih tetap dengan senyum yang itu. Hm cukup begitu saja, ya, hanya itu.
Berkali-kali kamu membuatku tersenyum meski pada akhirnya aku akan mulai tersiksa kembali dengan bayang-bayangmu. Sekian lama kamu memenuhi pikiranku, juga berjalan-jalan dalam setiap mimpiku. Itu begitu menyiksaku, meski bukan sepenuhnya salahmu tapi tetap saja kamu telah membuatku jatuh cinta, mungkin kamu tidak.
Tidak, aku tidak minta apa-apa darimu, aku hanya ingin lupa. Lupa mengapa selalu memperhatikanmu. Lupa mengapa selalu memikirkanmu dan lupa kalau aku jatuh cinta padamu, pada semua senyummu, pada apa pun yang kamu lakukan, juga cerita-ceritamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar