Selamat Datang :)

Menulis ya? Hmm..
Menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Kamu bisa menulis apapun tanpa batas. Menulis merupakan cara kamu berbicara dengan dirimu sendiri. Dengan menulis, kamu akan mengetahui kondisimu saat itu.
Selamat menulis :)

Minggu, 03 Juni 2012

Rindu Senja

Dalam kepakkan sayap senja,
kutitipkan berjuta rindu dirimbunnya musim semi kemerahan.
Kuselipkan doa dalam setiap semilir angin mendayu perlahan.
Memejamkan malam dalam dekapan beribu bintang,
lalu terlelap bersama hangatnya cahaya rembulan.

Bandung, Kliningan, 31 Mei 2012

Senja Bersamamu

Ketika tetes hujan mulai menitikkan diri,
ketika daun menari indah disapuan angin senja,
aku melihatmu,
melihat senyummu,
melihat semua yang tak pernah kulihat,
namun pernah terlintas dalam benakku.
Ya, semua ini,
semua kejadian ini.
Bolehkah sekarang aku histeris dan menamparmu dengan senyuman gilaku?

Bandung, Kliningan, 28 Mei 2012

Senyummu

Ratapan malam kembali menggema
Indah lembayung warnai seraut wajah dikejauhan
Ya, wajah yang kini tengah kunanti
Antara disegaris lembayung jingga
Nyanyikan lagu kedamaian hati, warnai senja
Rindu yang membelengguku semakin erat
Ingin memeluk walau hanya bayangmu
Di segaris warna pelangi manja
Waktu seakan terhenti ketika kau tersenyum
Ah, sayangnya itu bukan milikku
Namun lebih dari itu semua
Senyummu memiliki berjuta makna
Yang kini tengah berputar didunia tanpa batasku
Aku kini menyadari, malam belum berakhir
Hanya senyum itu yang membawa pagi lebih cepat

Bandung, Cijagra, 01 Juni 2012
Didedikasikan untuk sahabat saya

Tanpamu

   Tiga tahun menjelang dan aku tak dapat menemukan walau hanya sehelai rambut tipismu. Aku dihantui bayangan kenangan indah itu. Aku dihantui bayangan senyum manismu. Tiga tahun aku tak dapat melihat pancaran mata itu. Aku tak dapat membelai hangat sapamu. Tiga tahun aku tak dapat berdiri disampingmu, diantara deretan lemari-lemari tua itu, diantara himpitan buku-buku berdebu itu.

   Kenangan manis yang harus berakhir saat aku harus pergi. Pergi jauh darimu. Pergi dari semua memori indah itu. Setelah kepergianku, aku tak menjumpai kabar apapun tentang dirimu. Memilukan. Seseorang yang selalu bersamamu, kini hilang bagai ditelan bumi, hilang dari peradaban.

   Canda tawa itu. Senyuman manis itu. Kehangatan itu. Aku merindukan semua itu, wahai lelaki yang jauh disana. Rindu saat kau mengajakku kesana. Menemanimu mengabaikan sang waktu. Rindu untuk kembali mencium sofa hangat itu. Semua kerinduan itu aku kubur dalam-dalam karena aku sadar dan aku cukup tahu diri. Aku kini hanya masa lalu. Temanmu saat tertawa, ya, dulu. Bukan sekarang.

   Tiga tahun aku tanpamu, wahai pemilik paras yang lembut. Tiga tahun aku terlantung dalam film yang tak ada habisnya. Dan saat itu juga aku harus merelakan semua kenangan indah itu, kau bagi dengan bidadari lain yang tak ku ketahui.