Malam sunyi dibawah kerlip bintang ia duduk termenung. Ada perempuan disampingnya, sahabat sejak kecil.
"Sudahlah kawan. Ia tertawa bersamamu bukan berarti ia suka. Ia mengagumimu bukan berarti ia jatuh cinta. Sejak awal ia telah memiliki kebahagiaannya, lalu kamu hadir. Lihat, ia hanya berteman denganmu, tak lebih," kata perempuan.
Hening.
"Aku juga bahagia bila ia bahagia. Ya, mungkin begitu," katanya.
Ia berbohong, membohongi hatinya, membohongi keberadaan dan meracuni perasaan itu agar cepat musnah. Ia tak peduli dengan sakit yang menderunya. Ia tak ingin mempedulikan hal itu lagi. Ia hanya ingin rasa itu pergi. Mengerti dan menerima, itu saja yang kini harus dilakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar