Ia sedang asyik bermain dengan kupu-kupu taman yang tampak sangat lucu. Warna biru itu memukau matanya. Tiba-tiba saja ada sesuatu yang membuat kupu-kupu itu terbang menjauh.
"Ah, kenapa pergi?" katanya.
Lalu dilihatnya seseorang yang kini duduk disampingnya.
"Ada apa? Kekasihmu lagi?" katanya tak sabar.
Laki-laki itu mengangguk. Hening. Hanya terdengar angin yang berkejaran.
"Sudah kukatakan berkali-kali, dia tak baik untukmu, kak," katanya lalu menyerahkan sebongkah coklat besar.
Ia tak mau lagi melihat laki-laki itu terpuruk dikamar gelapnya hanya karena perempuan itu, yang ia jumpai di gang sempit dengan laki-laki lain, bukan kakaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar