Rasa itu mengusik batinnya. Ia tak tenang, dadanya berdegup tak biasanya.
"Kenapa ini?" katanya.
Lama ia terdiam merasakan degup yang mulai menyakitkan. Lama dan cukup lama. Mengingat kembai hal yang membuatnya suka pada seseorang dan kini harus menggalau karena ulahnya sendiri.
"Apa yang salah?" katanya lagi sembari menekan kesakitan yang dirasa.
Disaat itulah tiba-tiba ia mengingat suatu hal yang hampir dilupakannya.
"Titip hatiku ya, Allah. Sukakan dan cintakan aku pada jodohku. Serahkan hatiku padanya ketika waktunya tiba. Aamiin,"
Do'a itu selalu ia azamkan. Tersadarlah ia akan kenyataan yang kini dialaminya.
"Mungkin bukan dia," katanya sembari tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar